Nagari Sumpur Kudus Dalam Fotografi Dokumenter
Main Article Content
Ronal Adelpho
Dalam proses penciptaan tugas akhir ini, pengkarya memvisualisasikan Nagari Sumpur Kudus ke dalam karya fotografi dokumenter. Karya ini disusun secara deskriptif menggunakan pendekatan EDFAT yang dikembangkan oleh J. Streisel, yang mencakup lima elemen: Entire (keseluruhan), Detail, Frame (pembingkaian), Angle (sudut pandang), dan Time (waktu). Setiap foto yang ditampilkan disertai dengan uraian penjelasan yang menjabarkan makna dan konteks visual yang ditangkap dalam karya. Pengkarya membagi karya fotografi ke dalam lima kategori utama, yaitu: landscape, lokalitas, kuliner, sejarah, dan budaya. Seluruh karya merupakan hasil dari proses pemotretan dengan pendekatan fotografi dokumenter dan disusun dalam bentuk photo essay, yang bertujuan menyampaikan narasi visual kepada audiens. Melalui pendekatan ini, pengkarya berupaya mengangkat dan memperkenalkan berbagai sisi penting dari kehidupan masyarakat, alam, serta warisan sejarah dan budaya Nagari Sumpur Kudus, yang hingga kini masih belum banyak diketahui publik. Salah satu nilai penting yang diangkat adalah peran Nagari Sumpur Kudus sebagai salah satu wilayah pertama yang menerima ajaran Islam di Ranah Minang serta sebagai lokasi penting dalam sejarah perjuangan PDRI. Karya ini diharapkan mampu menjadi media informasi dan refleksi visual atas kekayaan sejarah dan budaya Minangkabau yang terdapat di Nagari Sumpur Kudus.
Alwi Mirza, Audy. (2006) foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa, Jakarta: Bumi Askara
Gafoer, D. (2011). Saksi Perjuangn PRRI Sumpur Kudus, Sijunjung. Padang Ekspress.
Gatot P. Soemartono, R.M. 1991. Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Irwandi, Pamungkas. Wahyu 2017. Foto Dokumenter Bengkel Andong Mbah Musiran: Penerapan EDFAT Dalam Penciptaan Karya Fotografi. Jurnal Rekam Vol.13.no 1. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Jhon Hedgeccoe, 1996 The Photo Essay. New York: New Introductory Photography Course.
Prasetyo, Andry. 2019. Penciptaan Karya Fotografi Dokumenter: “Petani Kopi Karanganyar Lawu” Dengan Metode EDFAT. Laporan Penelitian Artistik (Penciptaan Seni). Institut Seni Indonesia Surakarta.
Pribadi, Agung; Eddy Mulyadi: lndyo Pratomo (2007). “Mekanisme erupsi ignimbrite kaldera, Sijunjung, Sumatera Barat”indonesia Journal on Geoscience. Badan Geologi Kementrian Energi dan sumber daya mineral Republik Indonesia.
Rismandona, Z. Z. (2014) Sumpur Kudus dalam Perjalanan Sejarah Minang Kabau Tahun 1942-1965. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPM) Padang.
Safitri, E (2021). Sejarah dan Perkembangan Tradisi Malatakan Kayu Nagari Sumpur Kudus, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. Universitas Islam Negri Imam Bonjol Padang.
Soeratmojo, 2001. Serupakah Foto Jurnalistik dan Foto Dokementer? Majalah Foto Media, Jakarta: PT. Prima Inforsarana Media.
Svarajati, Tubagus P. 2013. Photogagos: Terang- Gelap Fotografi Indonesia. Semarang: Suka Buku.
Taqur, Firman 2011. Modul Ilmu Pengantar Jurnalistik: Program Studi STSIP Windya Putri Mandiri Sukabumi.
Wijaya, Taufan. 2016. Photo Story Handbook: Panduan Membuat Foto Cerita. 2018. Literasi Visual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.