Sejarah Dan Evolusi Bank Indonesia: Dari De Javasche Bank Menuju Bank Sentral Modern
Main Article Content
Salsabila Nurmaulida Syifa
Nurul Fitria
Rini Puji Astuti
Sejarah Bank Indonesia (BI) berawal dari De Javasche Bank (DJB) yang didirikan pada tahun 1828 oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai bank sirkulasi untuk mencetak dan mengedarkan Gulden Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan, desakan untuk memiliki bank sentral nasional mendorong nasionalisasi DJB pada tahun 1951. Melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 1953, DJB diubah menjadi Bank Indonesia, dengan peran utama dalam pencetakan uang, pengelolaan kebijakan moneter, dan pengawasan sistem pembayaran. Reformasi besar terjadi pasca krisis moneter 1997-1998, ketika BI memperoleh independensi penuh melalui Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, memperkuat perannya dalam menjaga kestabilan nilai rupiah dan stabilitas sistem keuangan. BI kini berperan dalam pengelolaan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS, BI-Fast, dan proyek rupiah digital, mencerminkan adaptasi terhadap tantangan global dan teknologi keuangan modern
Anwar, S. (2022). Bank dan Lembaga Keuangan. Payukumbuh: CV Green Publisher Indonesia.
Caroline, A. I., & 209). (2021). Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. Cirebon: Penerbit Insani.
Faizul Abrory, d. (2022). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.
Indonesia, B. (2020). Sejarah Bank Indonesia, . Diambil kembali dari BI: https://www.bi.go.id/id/default.aspx
Murdadi, B. (t.thn.). Independensi Bank Indonesia Di Persimpangan Jalan. Jurnal Unimus, 9-10.
OJK. (1, Februari 2013). Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia. Diambil kembali dari Otoritas Jasa Keuangan: Https://Ojk.Go.Id/Id/Kanal/Perbankan/Regulasi/Undang-Undang/Documents/330.Pdf
Suarpika Bimantoro, E. R. (t.thn.). Kelembagaan Bank Sentral,. Modul, 24.