Analisis bullying Yang Terjadi di Sekolah
Main Article Content
M Redho Hafiqly
Mhd. Roil Ashrof
Roy Rahmadi Putra
Yosi Lara Jenita
Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang sering terjadi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Bullying dapat berupa kekerasan fisik, verbal, atau psikologis yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap korban. Pelanggaran HAM yang terjadi dalam kasus bullying dapat berupa pelanggaran hak atas keamanan, hak atas kesehatan, dan hak atas pendidikan. Bullying masih menjadi masalah yang serius di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebanyak 70% siswa di Indonesia pernah mengalami bullying. Bullying tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga dapat berdampak pada pelaku dan lingkungan sekitar. Bullying merupakan fenomena sosial yang merugikan dan dapat memberikan dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis.
Fenomena ini tidak terbatas pada usia, jenis kelamin atau latar belakang sosial ekonomi, namun cenderung merugikan individu yang lebih rentan (Suprapto, 2023). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam konsep bullying dalam konteks sosial dan psikologis. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak membutuhkan perlindungan yang berbeda dari orang dewasa. Hal ini didasarkan pada alasan fisik dan mental anak-anak yang belum dewasa dan matang. Anak perlu mendapat perlindungan hukum dari siapapun, baik dari pemerintah, keluarga, masyarakat, dan sekolah. Perlindungan anak dari pihak pemerintah seperti adanya undang-undang tentang perlindungan anak dan kekerasan pada anak. Begitu pentingnya lingkungan sekolah yang kondusif bagi tumbuh kembang anak karena sepertiga waktunya berada di sekolah. Sekolah adalah tempat bergaul dengan teman sebaya, teman yang lebih muda ataupun lebih tua usianya, ataupun warga sekolah lainnya. karena banyaknya keberagaman di sekolah anak dituntut untuk saling menghargai dan menghormati. Keberagaman yang ada di sekolah antara lain strata sosial dan ekonomi orang tua, keadaan fisik, hal ini dapat memicu perilaku bullying pada anak.
Metode penelitian yang digunakan yaitu study literature dengan sumber data jurnal ilmiah, buku, artikel, dan laporan penelitian. Study literatur adalah suatu tinjauan sistematis terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk memahami suatu fenomena atau masalah. Langkah penelitian studi literatur tentang bullying meliputi identifikasi topik, pengumpulan sumber relevan, analisis dan sintesis informasi, serta penyusunan laporan yang mencakup temuan dan implikasi. Metode ini membantu memahami fenomena bullying terhadap anak dari berbagai perspektif dan memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut. Anak-anak yang seharusnya mendapatkan rasa aman nyaman tanpa adanya kekerasan dalam kehidupannya ternyata kekerasan juga bisa terjadi pada anak-anak yaitu buliying yang pada zaman marak sekali terjadi dimana mana pada anak yang mengakibatkan terjadinya gangguan pada mental dan psikologis anak-anak berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan ditemukan bahwa kasus bullying semakin sering terjadi hal ini terjadi karena bebrapa hal pertama anak-anak yang sering menggunakan handpone dan mengakses konten kekerasan yang membentuk karakter anak suka kekerasan yang mengakibatkan anak mempraktekkan tontonan kekerasan pada temannya sehingga terjadi buliying. Kedua kurang nya pendidikan moral yang diberi oaring tua maupun guru sehingga mengakibatkan anak mudah untuk mengikuti tindakan tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan. Ketiga, sikap masyarakat yang kurang tanggap terhadap kekerasan yang terjadi pada anak tidak menegur cenderung membiarkan ketika melihat buliying. bullying membawa dampak psikis pada korbannya, yakni siswa. Bullying adakalanya verbal maupun non verbal.
Bullying merupakan permasalahan serius yang harus dicegah dan dihilangkan dilingkungan dunia Pendidikan. Akibat dari bullying adalah gangguan psikis bahkan fisik. Para korban bullying sangat rentan atau trauma saat menghadapi kehidupan yakni menjalankan aktivitas keseharian, sekolah dll. Hal tersebut mempengaruhi tingkah laku keseharian siswa. Korban Bullying akan terganggu dengan aktivitas belajar. Bagaimana bisa belajar, dirinya saja secara psikis sudah susah dan tiada kenyamanan. Korban bullying tidak akan bisa sukses dalam mencapai Pendidikan, kecuali bila trauma sudah hilang. Begitu besar efek dari Tindakan bullying. Melihat dari fenomena ini maka sekolahan sedini mungkin meminimalisisr tindakan bullying. Sekolah yang bebas dari bullying akan menghasilkan murid yang berkualitas.Untuk itu perlu kerja sama antara pihak sekolahan, orang tua, anak serta peran masyarakat yang berpartisipasi terhadap hak-hak anak agar terbebas dari bullying. Korban bullying yang akut tidak menutup kemungkinan hingga membawa kematian .
Tobing., lestari, triana. (2021). Pengaruh Mental Anak Terhadap Terjadinya Peristiwa Bullying. Jurnal Pendidikan Tambusai,1(5) 1883-1887.
Diannita. (2023). Pengaruh Bullying terhadap Pelajar pada Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Journal of Education Research, 4(1), 2023, 297-301.
Afni, N., Suarni, N. K., Margunayasa, I. G., & Nurgufriani, A. (2024). Dampak bullying terhadap perkembangan emosional siswa sekolah dasar. indonesian Journal of Education and Learning, 7(2).
Junindra, A., Fitri, H., Desyandri, D., & Murni, I. (2022). Peran guru terhadap perilaku bullying di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 11133-11138.
Najah, N., Sumarwiyah, S., & Kuryanto, M. S. (2022). Verbal Bullying Siswa Sekolah Dasar dan pengaruhnya terhadap hasil belajar. Jurnal Educatio Fkip Unma, 8(3), 1184-1191.
Nirwana, S. (2024). Pengaruh bullying terhadap motivasi belajar peserta didik di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan, Bahasa Dan Budaya, 3(2), 130-142.
Safaat, R. A. (2023). Tindakan bullying di lingkungan sekolah yang dilakukan para remaja. Jurnal Global Ilmiah, 1(2), 97-100.
Damayanti, S., Sari, O. N., & Bagaskara, K. (2020). Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Bullying Di Lingkungan Sekolah. Jurnal Rechtens, 9(2), 153-168.
Lusiana, S. N. E. L., & Arifin, S. (2022). Dampak bullying terhadap kepribadian dan pendidikan seorang anak. Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman, 10(2), 337-350.
Harmiasih, S., Kumari, R., & Watini, S. (2023). Dampak Bullying terhadap Sosial Emosional Anak. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(11), 8703-8708.
Samsudi, M. A., & Muhid, A. (2020). Efek bullying terhadap proses belajar siswa. SCAFFOLDING: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme, 2(2), 122-133.
Oktaviany, D., & Ramadan, Z. H. (2023). Analisis dampak bullying terhadap psikologi siswa sekolah dasar. Jurnal Educatio Fkip Unma, 9(3), 1245-1251.