Pola Interaksi Sosial Komunitas Gay Di Wilayah Kota Cilegon Banten
Main Article Content
Anantia Aliva Rizqa
Lenny Wahyuningsih
Bangun Yoga Wibowo
Anantia Aliva Rizqa, 2025. Pola Interaksi Sosial Komunitas Gay di Wilayah Kota Cilegon Banten. Dibimbing oleh Lenny Wahyuningsih, M.Pd. (Pembimbing 1) dan Bangun Yoga Wibowo, M.Pd. (pembimbing 2). Jurusan Bimbingan dan Konseling. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitan ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pola interaksi sosial yang dilakukan oleh komunitas gay di wilayah Kota Cilegon, baik dalam mencari anggota baru untuk bergabung maupun saat berinteraksi dengan pria heteroseksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, di mana peneliti berperan sebagai instrumen utama yang melakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari empat orang individu gay sebagai informan utama, serta triangulasi data dilakukan melalui wawancara terhadap keluarga, teman dekat, dan tetangga dari masing-masing informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas gay di Kota Cilegon memiliki pola interaksi sosial yang tersusun dan dilakukan secara tertutup. Dalam mencari anggota baru, mereka membangun interaksi melalui simbol-simbol tertentu, pendekatan non-verbal, dan pengamatan terhadap pria heteroseksual di tempat umum. Mereka menggunakan bahasa tubuh, penampilan, dan kode-kode khusus untuk mengidentifikasi individu yang potensial. Sementara dalam berinteraksi dengan pria heteroseksual, mereka cenderung menggunakan strategi yang halus dan tidak mencolok, seperti menggoda secara perlahan, membangun kedekatan emosional, hingga menawarkan bantuan sebagai bentuk pendekatan. Interaksi sosial ini berjalan secara hati-hati karena mereka menyadari adanya stigma sosial dan risiko penolakan dari lingkungan sekitar.
Fadlilah, N., & Krisnanto, M. (2023). Pengertian interaksi sosial: hubungan saling pengaruh dan timbal balik antara individu. Dalam Bab II: Landasan Teori. Repository Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life. Garden City, NY: Doubleday.
Manik, T. S., Riyanti, D., Murdiono, M., & Prasetyo, D. (2021). Eksistensi LGBT di Indonesia dalam kajian perspektif HAM, agama, dan Pancasila. Jurnal Kewarganegaraan, 18(2), 84–91.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi ke-26). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pasaribu, S. (2021). Hubungan konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya dengan interaksi sosial mahasiswa. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 8(1), 64–78.
Ritzer, G. (2015). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Pers.
Sarasati, L. (2020). Penerimaan Sosial terhadap LGBT dalam Masyarakat Urban. Jurnal Sosiologi Reflektif, 14(2), 215–232.
Siagian, M., & Sarinastiti, I. (2023). Peran Media Sosial dalam Pembentukan Identitas Gender Kaum LGBT di Indonesia. Jurnal Komunikasi Sosial Humaniora, 15(1), 33–48.
Simmel, G. (dalam Frisby, D.). (2002). Georg Simmel: Critical Assessments. London: Routledge.
Sugiono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Utami, A. D. (2020). Pola Komunikasi dan Interaksi Kaum Gay dalam Masyarakat. Jurnal Ilmu Komunikasi, 11(3), 241–249.
Yusuf, A. M. (2021). Komunikasi dalam Perspektif Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang