Pengaruh Pemberian Soal Berjenis HOTS Pada Materi Sistem Indra Kelas XI MIPA Secara Tiba-TibaTerhadap Kemampuan Regulasi Emosi Siswa Di MAN 1 Jember Tahun Ajaran 2024/2025
Main Article Content
Shafa Salsabil
Nanda Eska Anugrah Nasution
Pendidikan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif, tetapi juga afektif seperti kemampuan regulasi emosi. Regulasi emosi berperan penting dalam membantu siswa menghadapi tekanan akademik, terutama saat mengerjakan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) yang menuntut pemikiran tingkat tinggi sekaligus kesiapan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian soal HOTS secara tiba-tiba terhadap regulasi emosi siswa kelas XI MIPA pada materi sistem indra. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen dan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol dan XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa angket regulasi emosi dan soal HOTS yang telah divalidasi. Kedua kelompok sama-sama diberikan kajian soal HOTS terlebih dahulu, namun perbedaannya terletak pada waktu pemberian soal: kelas eksperimen diberikan soal HOTS secara tiba-tiba, sedangkan kelas kontrol tidak. Hasil menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan regulasi emosi yang signifikan, dari rata-rata 53,70 menjadi 61,03, sedangkan kelas kontrol hanya meningkat dari 53,15 menjadi 55,32. Uji Independent t-Test menghasilkan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian soal HOTS secara tiba-tiba setelah kajian memiliki pengaruh terhadap kemampuan regulasi emosi siswa. Temuan ini menegaskan bahwa kondisi menghadapi tantangan secara mendadak, jika didahului oleh kajian kognitif, dapat melatih kesiapan emosional siswa dalam konteks pembelajaran Biologi.
Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. W. H. Freeman.
Gross, J. J. (2001). Emotion regulation in adulthood: Timing is everything. Current Directions in Psychological Science, 10(6), 214–219. https://doi.org/10.1111/1467-8721.00152
Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Individual differences in two emotion regulation processes: Implications for affect, relationships, and well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 85(2), 348–362. https://doi.org/10.1037/0022-3514.85.2.348
Resnick, L. B. (1987). Education and learning to think. National Academy Press.
Kemendikbud. (2020). Modul pembelajaran HOTS: Memahami dan menerapkan pembelajaran berpikir tingkat tinggi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Salsabila, Q., Fatihah, S., & Martina, N. H. (2021). Dampak soal berbasis HOTS terhadap pembelajaran PAI. Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 22–29.
Pristanti, N. A., Irawan, M., & Miswanto. (2021). Pengaruh regulasi emosi terhadap kejenuhan belajar mahasiswa pada pembelajaran daring. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 10(1), 45–53.
Noviyanti, R. (2022). Peran regulasi emosi terhadap prestasi belajar siswa SMA. Jurnal Psikologi Pendidikan, 8(3), 144–151.
Zahroh, N., & Agustin, D. (2023). Efektivitas latihan soal analitis terhadap kecemasan akademik dan self-efficacy siswa. Jurnal Psikologi Terapan, 11(2), 67–75.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D (3rd ed.). Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (2003). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78.
Ningsih, F., & Rahmawati, R. (2021). Pengaruh pembelajaran HOTS terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Jurnal Pendidikan Sains, 9(2), 123–130.