Dakwah Inklusif Berbasis Budaya Lokal Di Masyarakat Pedesaan: Strategi, Tantangan, Dan Transformasi Sosial
Main Article Content
Bridav Hayati S
Izzah Afkarina
Putri Mauliyani
Ali Hasan Siswanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi, tantangan, dan dampak transformasi sosial dari dakwah inklusif yang berbasis budaya lokal di masyarakat pedesaan. Dakwah inklusif dipahami sebagai pendekatan dakwah yang menghargai keberagaman budaya, sosial, dan kepercayaan masyarakat, serta menekankan nilai-nilai toleransi, partisipasi, dan penghormatan terhadap kearifan lokal. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus di beberapa komunitas pedesaan, penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan dakwah tidak hanya ditentukan oleh kekuatan pesan teologis, tetapi juga oleh kemampuan dai dalam mengadopsi simbol, bahasa, dan struktur sosial lokal sebagai medium komunikasi dakwah. Namun demikian, pendekatan ini menghadapi tantangan serius, seperti resistensi dari kelompok dakwah skripturalis, ketegangan antara norma adat dan syariat, serta keterbatasan literasi budaya para pendakwah. Temuan studi ini menunjukkan bahwa dakwah berbasis budaya lokal mampu menciptakan transformasi sosial yang signifikan, antara lain peningkatan kohesi sosial, penguatan identitas religius yang inklusif, dan terbentuknya model integratif antara Islam dan budaya lokal. Studi ini merekomendasikan pentingnya pelatihan kultural bagi para dai serta integrasi studi antropologi dalam kurikulum pendidikan dakwah.
Abdullah. “Jurnal Dakwah.” Jurnal Dakwah 10, no. 1 (2009): 107–17.
Anwar, Harles, Mualimin Mualimin, Faras Ramadhan Fauzan, Alkadri Alkadri, Zaenal Mukarom, and Abbas Muhammed Zakariya. “Islam and Traditional Fabrics: Symbolic Da’wah in Sambas Malay Weaving Motifs, West Kalimantan.” Jurnal Dakwah Risalah 33, no. 2 (2022): 92. https://doi.org/10.24014/jdr.v33i2.19570.
Hauser-Schäublin, Brigitta, and David D. Harnish. “Between Harmony and Discrimination: Negotiating Religious Identities within Majority-Minority Relationships in Bali and Lombok.” Between Harmony and Discrimination: Negotiating Religious Identities within Majority-Minority Relationships in Bali and Lombok, 2014, 1–385. https://doi.org/10.1163/9789004271494.
Holilah, Ilah, Yayu Heryatun, and Cucum Rohmawati. “Da ’ Wah Values in Intercultural Communication and Local Wisdom within the Baduy Tribe Community” 17, no. October (2023): 287–304. https://doi.org/10.15575/idajhs.v17i2.32273.
Iskandar, Iskandar, Nurhakki Anshar, and Afidatul Asmar. “Inclusive Da’wa on Indonesian People: The Role of People in the View of Auguste Comte.” Jurnal Ilmu Dakwah 42, no. 1 (2022): 65–77. https://doi.org/10.21580/jid.v42.1.11093.
Ismail, M Syukri, Anshori Hidayat, and Muhammad Debit. “ADAPTING DA ’ WAH COMMUNICATION STRATEGIES” 01, no. 01 (2023): 1676–84.
Lubis, Yasser Muda, and Wahab Nur Kadri. “Social Change in Contemporary Islamic Community Development through Transformative Da ’ Wah Praxis,” no. 1 (2025): 57–76.
Rahmah, St., and Rabiatul Aslamiah. “Understanding the Urgency of Da’wah of Islam in the Context of Peace in the Nuances of Pluralism in Indonesia.” International Research Journal of Management, IT and Social Sciences 10, no. 2 (2023): 110–21. https://doi.org/10.21744/irjmis.v10n2.2295.
Rasyid, Erwin, Hari Akbar Sugiantoro, Dinara Maya Julijanti, Moch Imron Rosyidi, Achdiar Redy Setiawan, Erwin Rasyid, Hari Akbar Sugiantoro, Dinara Maya Julijanti, Moch Imron Rosyidi, and Achdiar Redy Setiawan. “Interpersonal Communication Patterns of Aisyiyah in Cultural Da ’ Wah Activities in Isolated Tribal Communities Pola Komunikasi Interpersonal Aisyiyah Dalam Aktivitas Dakwah Kultural Pada Masyarakat Suku Terasing Interpersonal Communication Patterns of Aisyiyah in Cultural Da ’ Wah Activities in Isolated Tribal Communities Pola Komunikasi Interpersonal Aisyiyah Dalam Aktivitas Dakwah Kultural Pada Masyarakat Suku Terasing” 19 (2025). https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol19.iss2.art12.
Riyadi, Agus, Sulistio Sulistio, and Abdul Karim. “Social Harmony through Local Wisdom: Da’wah in the Kalang Obong Tradition.” Jurnal Dakwah Risalah 35, no. 1 (2024): 68. https://doi.org/10.24014/jdr.v35i1.29909.
Ruhama, Safira, Acep Mulyadi, and Ria Marginingsih. “PEMBENTUKAN KARAKTER DA ’ I DALAM MENGHADAPI TANTANGAN DAKWAH ( CHARACTER BUILDING OF DAI IN FACING THE CHALLENGES OF DA ’ WAH ),” 2022.
Setyaningsih, Rila. “The Phenomenon of E-Dakwah in the New Normal Era: Digital Literacy of Virtual Da’i in Da’wah Activities.” International Journal of Islamic Thought and Humanities 2, no. 1 (2023): 65–75. https://doi.org/10.54298/ijith.v2i1.60.
Subchi, Imam, Kusmana, Zulkifli, Dewi Khairani, and Rena Latifa. “Cyber Fatwa and Da’wah Acceptance in New Media: How Technology Affects Religious Message by Female Ulama.” Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah 22, no. 1 (2022): 35–58. https://doi.org/10.15408/ajis.v22i1.23687.
Susana, Rina Rahadian. “Da ’ Wah Through Cultural Acculturation” 5, no. 1 (2023): 1–17.
Ultriasratri, Isma. “24, No. 2,” no. 2 (2023): 120–32.
UNESCO. Global Education Monitoring Report 2022: Gender Report, 2022.
Wijaya, I, R Romli, and A J Azwar. “Community Response to the Cultural Da’wah Practices by Muhammadiyah Preachers in Palembang City.” … Jurnal Dakwah Dan … 6, no. 2 (2023): 305–18. https://doi.org/10.37680/muharrik.v6i2.4782.













 
												 
 
								