Tradisi Badulang Dalam Alek Perkawinan Di Kelurahan Tiakar Kecamatan Payakumbuh Timur Provinsi Sumatera Barat
Main Article Content
Rani Mardeswan
Maulid Hariri Gani
Penelitian ini berjudul Tradisi Badulang dalam Alek Perkawinan di Kelurahan Tiakar, Kecamatan Payakumbuh Timur, Provinsi Sumatera Barat. Tradisi badulang merupakan prosesi simbolik dalam alek perkawinan masyarakat Minangkabau, khususnya di Kelurahan Tiakar. Badulang adalah kegiatan membawa dulang yang berisi aneka makanan ke rumah mempelai perempuan oleh pihak keluarga yang memiliki hubungan bako, sumando, dan kamanakan. Prosesi ini dipimpin oleh mamak kepala waris dan dijalankan oleh kaum perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan tradisi badulang serta mengungkap makna sosial, pelestarian budaya, dan spiritual yang terkandung di dalamnya. Untuk mendukung penelitian, peneliti menggunakan teori interpretatif simbolik dari Clifford Geertz. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tahap dalam prosesi badulang mulai dari persiapan dulang, jenis makanan, susunan dulang, hingga pihak pembawa dulang mengandung makna simbolik yang mencerminkan status sosial, relasi antar kerabat, dan harapan dalam kehidupan rumah tangga. Tradisi ini juga memperkuat solidaritas sosial serta menjadi sarana pelestarian nilai-nilai adat minangkabau dalam masyarakat Kelurahan Tiakar.
Daud Wennita, dkk (2018), Analisis Tuturan Tradisi Upacara Ladung Bio’ Suku Dayak Kenyah Lepo’ Tau Di Desa Nawang Baru Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau: Kajian Folklor, Jurnal Ilmu Budaya, 2(2), 167-174
Febrianti Rima Afifah, dkk (2024), Makna Simbolik Tradisi Malam Balacuik dalam Pernikahan di Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman, Komunikasiana, 6(1), 57-70.
Geertz, C. (1992). Tafsir kebudayaan (B. Susanto, Penerj.). Yogyakarta: Kanisius. (Karya asli diterbitkan 1973).
Herman Benny (2009), Tradisi Badulang Dalam Upacara Adat Baralek Pada Masyarakat Nagari Tanjung Barulak, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Unversitas Andalas, thesis
Kamaluddin, R., & Sari, D. (2022). Makna Simbolik dalam Tradisi Perkawinan Masyarakat Minangkabau. Jurnal Antropologi Nusantara, 5(1), 33–45.
Koentjaraningrat (2002), Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Lestari, W. (2017). Tradisi Badulang dalam Pelaksanaan Aqiqah di Nagari Gunung Rajo Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar Menurut Perspektif Adat dan Agama. Skripsi, UIN Mahmud Yunus Batusangkar.
https://repo.uinmybatusangkar.ac.id/xmlui/handle/123456789/7909
Marliani Sindi Rista, Lisa Rukmana (2023), Tradisi Dulang dalam Adat Pernikahan Di Desa Ture Pemayung Jambi, Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi, 2(2), 96-103
Noviyanti, S., Aini, W., & Hustrida, S. (2024). Analisis Budaya dalam Tradisi Perkawinan di Adat Minangkabau. Innovative: Journal of Social Research, 9(1), 45–57.
https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/10771
Nurmiyanti, N., Faizah, H., Elmustian, E., & Syafrial, S. (2022). Tradisi makan badulang sebagai sarana interaksi sosial masyarakat Pulau Belimbing Kabupaten Kampar Propinsi Riau, Jurnal Pendidikan dan Konseling
Sari, D. (2019). Adat Perkawinan di Minangkabau: Antara Tradisi dan Modernitas. Jurnal Sosial dan Budaya, 15(2), 40-50.
Sugiyono (2008), Metode Penelitian, Pendekatan Kualitatif, Kualitatif, Dan R&D Bandung