Masjid Asasi Sebagai Objek Wisata Religi Di Kelurahan Sigando Kota Padang Panjang
Main Article Content
Iman Ashar Tanjung
Selvi Kasman
Penelitian ini membahas fungsi Masjid Asasi sebagai objek wisata religi di Kelurahan Sigando, Kota Padang Panjang. Masjid yang dibangun pada abad ke-17 ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol indentitas budaya dan religius masyarakat setempat. Seiring dengan penetapan Sigando sebagai Kampung Wisata dan Religi, Masjid Asasi mulai lebih sering di kunjungi oleh wisatawan yang ingin mengenal sejarah, arsitektur, dan nilai spiritual Minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi masjid dalam konteks pariwisata religi serta mengetahui peran masyarakat dan peluang dalam pengembangannya. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme Malinowski dalam melihat fungsi masjid dalam memenuhi kebutuhan manusia dan keseimbangan sosial dalam 3 tingkat yaitu biologis, instrumental, dan integratif. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap fungsi baik dari segi spritual, sosial budaya dan wisata religi di Masjid Asasi telah berjalan secara informal melalui keterlibatan masyarakat. Dukungan sosial budaya masyarakat menjadi modal penting dalam pengembangan wisata religi di Kelurahan Sigando. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengembangan wisata religi di Masjid Asasi memerlukan strategi kolaboratif yang memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola masjid sebagai objek wisata religi.
Abduh, M. (2021). Pengelolaan Masjid Agung Islamic Center sebagai objek wisata religi. Jurnal Kebijakan Publik, 12(1), 43–48. www.jkp.ejournal.unri.ac.id/index.php/JKP/article/view/7924/6805 1
Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (2007). Penelitian kualitatif untuk pendidikan: Pengantar teori dan metode (Alih bahasa: Arief Furchan). Bandung: Remaja Rosdakarya
Bowen, G. A. (2009). Document analysis as a qualitative research method. Qualitative Research Journal, 9(2), 27– 40.
Bryman, A. (2012). Social research methods (4th ed., pp. 312–314). Oxford University Press.
Creswell, J. W. (2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih di antara Lima Pendekatan (terj. Achmad Fawaid). Pustaka Pelajar. (Hal. 4, 29–31)
Fahriy, F., & Pujianto, W. E. (2023). Model wisata religi dan ekonomi kreatif berbasis masjid. Jurnal Pengabdian Inovatif Masyarakat, 1(1), 97–107. www.jurnal.insanmulia.or.id/index.php/jpim/article/view/97/50
Huang, J., & Chu, J. (2020). Tourist Experience at Religious Sites: A Case Study of the Chinese Visiting the Sheikh Zayed Grand Mosque. Journal of China Tourism Research, 16, 447- 471. http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/19388160.2019.1658678
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). 300 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. https://jadesta.kemenparekraf.go.id
Langgam.id. (2020, April 27). Mengenal Surau Gadang Sigando, Masjid Tertua di Padan gPanjang. www.langgam.id/mengenal-surau-gadang-sigando- masjid-tertua-di-padang-panjang/
Malinowski, B. (1944). A scientific theory of culture and other essays (pp. 36–37, 41, 77). Chapel Hill, NC: University of North Carolina Press.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd ed.). SAGE Publications.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications. (hlm. 10–12).
Moleong, L. J. (2017). Metodologi penelitian kualitatif (ed. revisi, pp. 175–178). PT Remaja Rosdakarya.
Mighfaza, M., & Shahruddin, M. (2024). Commodification of religion: Al-Jabbar Grand Mosque as a religious tourism object in West Java. Jurnal Iman dan Spiritualitas,4(4), 299–312.
Neuman, W. L. (2014). Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (edisi ke-7 : 150–151). Pearson Education Limited.
Patton, M. Q. (2002). Metode Penelitian & Evaluasi Kualitatif (edisi ke-3). SAGE Publications. hlm. 39
Radcliffe-Brown, A. R. (1952). Structure and Function in Primitive Society (pp. 178-179, 190-191). London: Cohen and West
Rahmatika, R., Saputra, M., & Zulhamdi. (2024). Sigando Kampung Wisata Religi dan Budaya: Sebuah Kajian Relasi Kuasa. Jurnal Antropologi Pariwisata, 3(1),45–61. www.jurnal.unimed.ac.id
Safitri, R., Falikhah, N., & Herlita, J. (2024). IMPLEMENTATION OFF MOSQUE MANAGEMENT BASED ON RELIGIOUS TOURISM AT THE SUNGAI BANAR MOSQUE SOUTH KALIMANTAN. Jurnal Manajemen Dakwah. www.scilit.com/sources/124391 5
Zulfikri, Z., & Budiwirman, B. (2022). Identitas visual Kampung Budaya dan Religi Sigando Padang Panjang. Jurnal Desain Komunikasi Visual, 12(2), 139–151. www.103.216.87.80/index.php/dkv/article/view/1168796
Zein, A. B. (1999). Masjid-masjid bersejarah di Indonesia (hlm. 87–89). Jakarta: Gema Insani Press.